Langsung ke konten utama

Bab 3. Archaebacteria dan Eubacteria, peranan dan Cyanobacteria (Ganggang Hijau Biru).

Bab 3. Archaebacteria dan Eubacteria, peranan dan Cyanobacteria (Ganggang Hijau Biru). 

Assalamu’alaikum..Wr..Wb..

Pada artikel kali ini, Admin akan membahas materi bab 3 SMA yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
Simak penjelasan berikut ya..!!



Bakteri dapat dibagi menjadi dua, yaitu archaebacteria dan eubacteria.
Salah satu perbedaan antara archaebacteria dengan eubacteria adalah membran sel. Membran sel eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan membran sel arcaebacteria tidak mengandung peptidoglikan.

A.    Eubacteria (Bakteri)
1.     Ciri-ciri bakteri

Ciri-ciri bacteri antara lain:

·        Uniselular (bersel satu)
·        Organisme prokariot (inti sel tidak memiliki membran
·        Berukuran kecil, 4-8 milimikron
·        Umumnya bersifat heterotof
·        Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
·       
Dapat membentuk endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari kondisi yang tidak menguntungkan

2.     Bentuk bakteri
Secara umum bentuk bakteri dapat dibagi menjadi bentuk basil (batang), kokus (bulat),  dan bentuk spirilium (spiral).

a.     Bentuk Basil

·                       
Basil tunggal, yaitu  berupa batang tunggal

·      
   Diplobasil, yaitu  batang bergandeng dua-dua

·             Streptobasil, yaitu batang yang saling bergandengan seperti rantai




b.     Bentuk Kokus


·       
      Monokokus, yaitu bulat satu-satu

·    
Diplokokus, yaitu  bulat bergandeng dua-dua

·       
Streptokokus, yaitu bulat bergandengan seperti rantai

·                  
Tetrakokus, yaitu            bulat yang terdiri atas 4 sel yang tersusun membentuk bujur sangkar.

·                     Stafilokokus, yaitu bulat tersusun seperti kelompok buang anggur

·        Sarkina, yaitu bulat yang terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus

c.      Bentuk Spirilium

·       
Koma (vibrio), yaitu bentuk lengkung kurang dari setengah lingkaran

·       
Spiral, yaitu bentuk seperti spiral

·       
Spiroseta, yaitu berupa spiral yang halus dan lentur

3.     Reproduksi bakteri
Bakteri bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Pada bakteri dapat terjadi proses reproduksi dengan cara paraseksual, yaitu pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain yanpa menghasilkan zigot. Proses paraseksual yang terjadi pada bakteri dapat dibagi tiga, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.

a.     Transformasi

Yaitu pemindahan sebagian materi genetik ke bakteri lain melaluiproses fisiologis yang kompleks.
b.     Konjugasi

Yaitu pemindahan secara langsung materi genetik antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma.
c.      Transduksi,

Yaitu pemindajan materi genetik dengan perantara virus.

4.     Jenis-jenis Bakteri

v Berdasarkan jumlah dan letak flagella:


a.           Bakteri atrik, yaitu bakteri yang todak memiliki flagella
b.     Bakteri monotrik, yaitu bakteri yang memiliki satu flagella di salah satu ujung selnya
c.      Bakteri amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki satu flagella di kedua ujung selnya
d.      Bakteri lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki lebih dari satu flagella pada salah satu ujungnya.
e.         
Bakteri peritrik, yaitu bakteri  yang memiliki flagella di seluruh permukan tubuhnya.

v Berdasarkan cara hidup:
a.     Bakteri heterotrof
      Merupakan bakteri yang tidak dapat menyintesis makanannya sendiri. Bakteri ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

Ø   Bakteri parasit, yaitu bakteri yang mendapatkan zat makanan dari organisme lain yang dirumpanginya. Contohnya adalah Borrelia recurrentis.

Ø Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sisa organisme yang telah mati. Contohnya adalah Methanobacterium omelianskii.

Ø  Bakteri patogen, yaitu bakteri yang menimbulkan penyakit pad ahospes/inangnya. Contohnya adalah Clostridium tetani.

Ø      Bakteri apatogen, yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes. Contohnya adalah Escherichia coli.

b.   Bakteri autotrof

           Merupakan bakteri yang mampumenyintesis makanannya sendiri. Bakteri ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

Ø
Fotoautotrof dimana            Energi untuk menyintesis makanan berasal dari cahaya. Bakteri autotrof dapat dibagi menjadi bakteri hijau dan bakteri ungu. Pigmen hijau pada bakteri hijau disebut bakterioviridin atau bakterioklorofil. Pigmen ungu, merah, atau kuning pada bakteri ungu disebut bakteriopurpurin.

Ø
Kemoautotrof   dimana      Energi untuk menyintesis makanan berasal dari bahan kimia. Contohnya adalah Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrospira.

v Berdasarkan kebutuhan akan oksigen:
a.     Bakteri aerob, yaitu bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk proses bernapas. Contohnya adalah Nitrobacter.

b.     Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas untuk pernapasannya. Contoknya adalah Clostridium tetani.

B.    Arcaebacteria
         Archaebacteria dapat diartikan juga sebagai bakteri purba. Bakteri ini umumnya hidup pada habitat yang ekstrim.Archaebacteria dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu metanogenik, halofilik, pereduksi sulfur, dan termoasidofilik.

1.     Metanogenik.
Bakteri ini bersifat anaerobik, kemosintetik, dan menghasilkan gas metan. Habitatnyan antara lain didasar rawa dan didalam saluran pencernaan ruminansia. Bakteri metanogen dapat tumbuh dengan  baik pada suhu 98C dan mati pada suhu dibawah 84C.
2.     Halofiliik.
Bakteri ini hidup pada lingkungan yang berkadar garam sangat tinggi, misalnya di danau air asin dan di laut mati.

3.     Pereduksi Sulfur.
Bakteri ini menggunakan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energi. Kelompok bakteri ini dapat hidup pada  suhu 85C.
4.     Termoasidofilik.
Bakteri ini dapat hidup pada suhu yang sangat tinggi (sekitar 110C) dan lingkungan yang asam (pH ˂2). Bakteri ini dapat ditemukan pada lubang vulkanik, kawah vulkanik, dan mata air panas seperti di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat.

C.     Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia.
Peranannya antara lain:

1.     Sebagai mahluk pengurai.
2.     Sebagai penghasil antibiotik.
·        Streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces griseus.

·        Kloramfenikol dihasilkan oleh Streptomyces venezuelae.

·        Polimiksin dihasilkan oleh Bacillus polymyxa.

3.     Membantu proses pembuatan makanan.
·       
Lactobacillus bulgaricus menhhasilkan yogurt
·       

Streptococcus lactis menghasilkan mentega dan keju
·       

Acetobacter Xylinum menghasilkan sari kelapa/nata decoco
·       

Lactobacillus casei menghasilkan keju
·       

Lactobacillus citrovorum dapat memberi aroma pada keju dan mentega
4.     Sebagai pengikat N2 bebas di udara
a.    
Bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan (Leguminosae), yaitu                   Rhizobium leguminosarum.
b.    

Hidup bebas, yaitu Azotobacter, Nitrosomonas, dan Nitrococcus.
5.     Menyebabkan penyakit pada manusia.
a.    
Clostridium tetani dapat Menyebabkan penyakit tetanus.
b.    

Mycobacterium tuberculosis dapat Menyebabkan penyakit TBC.
c.     

Salmonella typhosa dapat Menyebabkan penyakit tifus.
d.  

Diplococcus pneumonia dapat Menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru-paru).
e.    

Treponema pertenue dapat Menyebabkan penyakit patek (frambusia).
f.      

Neisseria gonorrhoeae dapat Menyebabkan penyakit penyakit kencing nanah       dan menyebabkan peradangan pada organ lainnya, misalnya mata, vagina,           persendian, meninges, dan tuba fallopi.
6.     Menyebabkan penyakit pada hewan dan tumbuhan.
a.    
Erwina trachephilla dapat Menyebabkan penyakit busuk daun labu.
b.    

Bacillus anthracis dapat Menyebabkan penyakit antraks pada hewan ternak.

D.    Cyanobacteria (Ganggang Hijau Biru).
Umumnya cyanobacteria termasuk ke dalam kelompok eubacteria (bakteri).

v Ciri-ciri:
1.       Umumnya bersel satu, tetapi ada juga yang berbentuk benang atau koloni.
2.       Berklorofil sehingga dapat berfotosintesis.
3.       Figmen dominannya adalah fikosianin yang menyebabkan warna hijau                  kebiruan, selain itu figmen lain yang dimiliki oleh ganggang ini adalah                karoten dan fikoeritrin.
4.        Dapat bergerak dengan gerakan meluncur.
5.        Tidak berflagella.
v Beberapa cyanobakteria yang berkoloni dengan bentuk filamen memiliki heterosita dan spora istirahat. Heterosita adalah sel yang lebih tebal dan tidak berinti. Pada beberapa cyanobacteria, proses fikasi nitrogen terjadi di heterosita. Spora istirahat merupakan spora yang berdinding sangat tebaln dan berisi sel.
v Cyanobacteria bereproduksi dengan pembelahan sel, fragmentasi atau pembentukan spora.
v Cyanobacteria memiliki peran sebagai berikut:
a.             Sebagai organisme perintis.
b.            Sumber protein alternatif, misalnya Spirulina yang dimanfaatkan dalam                 dalam pembuatan protein sel tunggal.
c.             Bersimbiosis dengan tumbuhan untuk menambat/fikasi nitrogen bebas              sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya Anabaenaa azzolae. 

Sekian pembahasan mengenai bab 3. Archaebacteria dan EubacteriaTerimaksih, semoga bermanfaat....!Salam dari www.materibiologisma99.blogspot.com

Assalamu’alaikum ..wr..wb. sampai jumpa..!!     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Protista (ganggang/alga dan protozoa).

Klasifikasi Protista (ganggang/alga dan protozoa). Assalamu’alaikum..wr..wb.. Kita sudah membahas apa itu protista,  jenis-jenis protista, ciri-ciri yang dimiliki, dan reproduksinya. Sekarang kita akan bahas mengenai klasifikasi protista. Klasifikasi Ganggang (Alga). Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, ganggang dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu: a.      Chrysophyta (Ganggang Keemasan). 1.      Ciri-cirinya antara lain:     Memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, dan xantofil.     Dinding sel terdiri atas kersik/silika.     Habitatnya di air tawar, air laut atau tempat-tempat yang basah. 2.      Peranan Tanah diatom dapat digunakan sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, pembuat saringan, dan bahan pembuatan cat. 3.      Contoh organisme Diatom (Navicula), Synura, Ochromonas, dan Prymnesium. b.      Phaeophyta (Ganggang Cokelat). 1.      Ciri-ciri:     Memiliki pigmen cokelat (fukosantin) yang dominan, klorofil a,  k

Bab 2. Virologi (Virus), ciri-ciri, bakteriofag, reproduksi serta penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh virus.

Bab 2. Virologi (Virus), ciri-ciri, bakteriofag, reproduksi serta penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh virus. Assalamu’alaikum...Wr..Wb.. Pada artikel kali ini, Admin akan membahas materi bab 2 SMA yaitu virologi (virus), ciri-ciri, cara bereproduksi dan bakteriofag, dan penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh virus.   Check it out..!!   ·         Virus hanya dapat bereproduksi di sel-sel hidup lain (parasit Obligat) ·         Virus dapat dikristalkan, tidak dapat bergerak maupun melakukan                aktivitas metabolisme sendiri, dan tidak dapat membelah diri. A.     Ciri-ciri Virus Ciri-ciri virus meliputi: 1.      Bersifat aselular (tidak memiliki sel). 2.      Berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 20-300 milimikron. 3.      Hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA). 4.      Umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat        bervariasi. 5.      Tubuh terutama tersusun atas asam nukleat yang diselubungi oleh       kapsid.
Bab 4. Protista (ganggang, protozoa, dan protista mirip jamur.) Assalamu’alaikum...Wr..Wb.. Penjelasan materi biologi SMA tentang bab protista.  Silahkan baca ya..!!!     Protista merupakan organisme eukariot uniselular yang paling sederhana.  Respirasi terjadi secara aerobik (membutuhkan oksigen). Protista ada yang hidup soliter (sendiri-sendiri) ada juga  yang hidup berkoloni (berkelompok).     Protista terdiri atas protista mirip tumbuhan (ganggang), mirip hewan (protozoa), dan protista mirip jamur. A.     Ganggang (Alga) 1.      Ciri-ciri     Ganggang memiliki pigmen hijau daun (klorofil) sehingga dapat melakukan fotosintesis.     Pada ganggang yang membentuk koloni berupa filamen, sel yang terletak paling bawah pada filamen membentuk pelekap. Pelekap berfungsi untuk menempel pada batu, batang pohon, dan lain-lain. 2.      Reproduksi a.      Reproduksi Seksual Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot. Reproduksi secara s